Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah,
Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu
'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Setiap yang berakal sehat, terlebih yang
punya iman, pasti tidak ridha putri kesayangannya menjadi korban
perzinahan. Kenapa? Karena zina adalah perbuatan dosa yang menghalalkan
apa yang telah Allah haramkan. Zina merusak keturunan dan memecah-belah
hubungan suami-istri. Sehingga orang yang berakal atau yang berakhlak
tidak akan melakukannya.
Karenanya, ketika ada seorang pemuda meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
untuk berzina, lalu di antara jawaban beliau, “relakah engkau jika zina
itu menimpa putrimu” ia menjawab, “tidak”. Kemudian Beliau berujar,
“orang-orang tidak ada yang suka zina menimpa saudari-saudari mereka.”
Setelah itu pemuda tadi bertekad tidak lagi akan berzina selama-lamanya.
(HR. Ahmad, Thabrani, Baihaqi, dan selainnya dari hadits Abu Umamah
al-Bahili Radhiyallahu 'Anhu)
Ini tentang pemuda yang belum punya
anak, tidak rela kalau anak perempuannya korban perizanahan. Lalu
bagaimana dengan orang tua zaman sekarang? Yang membiarkan anak
perempuan keluar malam bersama pacarnya, atau keluyuran tak jelas
tujuannya. Tidak takutkah mereka kalau anaknya berzina?
Dahsyatnya Siksa Zina
Zina adalah perbuatan buruk yang sangat
dicela agama. Disebut sebagai fahisyah (perbuatan keji) dan jalan yang
buruk untuk melampiaskan syahwat dan mendapatkan keturunan.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra': 32)
Ibnul Qayyim berkata mengenai ayat ini, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala
menjadikan jalan ke arah zina sebagai seburuk-buruknya jalan dan pelaku
perzinahan akan menghuni neraka. Di samping itu, tempat arwah mereka di
alam barzah berada di tempat pembakaran yang di bawahnya terdapat api
dari neraka. Ketika terbakar oleh api tersebut, mereka menjerit dan
mengangkat tubuh, kemudian kembali terbakar lagi. Begitulah gambaran
keadaan mereka nanti di hari kiamat. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam saat melihatnya di dalam mimpi, di mana mimpi para Nabi adalah wahyu (pasti benarnya).
Hukuman bagi pezina di dunia sangatlah
berat. Bagi yang bujangan, dicambuk seratus kali dengan disaksikan orang
banyak lalu diasingkan selama setahun. Sementara bagi yang sudah
menikah, walaupun baru sekali seumur hidup, maka hukumannya adalah
dirajam, yaitu dilempari batu hingga mati.
الزَّانِيَةُ
وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا
تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا
طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
"Perempuan yang berzina dan
laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya
seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah
kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah,
dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan
oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman." (QS. Al-Nuur: 2)
Para ulama berkata, "Ini adalah hukuman
di dunia bagi pezina perempuan dan laki-laki yang masih bujang, belum
menikah. Jika sudah menikah walau hanya sekali maka keduanya dirajam
dengan batu hingga mati. Begitulah yang tertera dalam sunnah Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Jika belum ditegakkan qishah terhadap
keduanya di dunia dan mati tanpa bertaubat maka keduanya disiksa di
neraka dengan cambuk api." (Dinukil dari Al-Kabair, Imam al-Dzahabi)
Di dalam al-Kabair juga disebutkan,
"Sebagaimana yang tertera dalam Zabur: Para pezina akan digantung pada
kemaluan mereka di neraka dan akan disiksa dengan cambuk besi. Maka jika
mereka menjerit kesakitan karena cambukan maka Malaikat al-Zabaniyah
berkata, "Kemana suara ini saat engkau tertawa-tawa, bergembira, dan
bersuka ria serta tidak merasa diawasi oleh Allah Ta'ala dan tidak malu
kepada-Nya."
Imam al-Bukhari meriwayatkan hadits mimpinya Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam tidurnya yang berasal dari Samurah bin Jundub, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam didatangi Jibril dan Mikail 'Alaihimas Salam,
beliau berkisah: Kami berangkat pergi sehingga sampai di suatu tempat
semacam 'Tannur' (tungku api) yang atasnya sempit sedangkat bagian
bawahnya luas. Di dalamnya terdengar suara gaduh dan jeritan-jeritan.
Kami menengoknya ternyata di dalamnya terdapat banyak laki-laki dan
perempuan telanjang. Jika mereka terjilat api dari bawahnya mereka
melonglong oleh panasnya yang dahsyat. Aku bertanya, "Siapa mereka itu,
wahai Jibril?" Ia menjawab, "Mereka adalah para pezina laki-laki dan
perempuan, beginilah adzab bagi mereka sampai tibanya hari kiamat." Kita
memohon kepada Allah ampunan dan kesejahteraan.
Tentang tafsir bahwa Jahannam memiliki tujuh pintu dalam QS. Al-hijr: 44,
لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ
"Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka." Atha' Rahimahullah
berkata, "Pintu yang paling hebat siksa, panas, dan jilatannya serta
paling busuk baunya adalah pintu yang diperuntukkan bagi pezina yang
melakukan zina sesudah mengetahui keharamnnya.
Makhul al-Dimasyqi berkata, "Para
penghuni neraka mencium bau busuk lalu mereka berkata: Kami tidak pernah
mendapati bau yang lebih busuk dari bau ini. Kemudian dikatakan kepada
mereka: ini adalah bau kemaluan para pezina."
Ibnu Zaid –salah seorang ulama tafsir- berkata, "Sesungguhnya bau busuk kemaluan pezina benar-benar menyiksa penghuni neraka."
Sesudah mengetahui buruknya kedudukan
zina dan dahsyatnya siksa bagi pezina, apakah ada seorang muslim yang
rela putri kesayangannya berzina? [PurWD/voa-islam.com]